Ariel Tatum Blak-Blakan Soal Komentar Negatif Netizen
-
Ariel Tatum. (Foto: Instagram Ariel Tatum)
Uzone.id - Sebagai figur publik, Ariel Tatum kerap bersentuhan dengan beragam komentar dari masyarakat. Perempuan kelahiran 8 November 1996 itu juga sering bersinggungan dengan komentar negatif dari netizen di Instagram.Ariel mengaku, ia sempat berusaha menghapus atau membalas komentar-komentar negatif satu per satu. Namun, kini, ia mengaku sudah berdamai dengan itu semua.
“Dulu salah satu cara yang coba aku lakukan adalah, waktu itu sempat delete comment satu-satu, sempat juga kayak ngebalesin, terus juga mikir bagaimana caranya biar gue bisa ngejelasin bahwa gue gak seperti itu, gue bukan orang yang mereka pikirkan dan mereka omongin,” tutur Ariel dalam Konferensi Pers Peluncuran Fitur Baru dan Kampanye #REALTALK Instagram secara online pada Selasa (19/5).
Baca juga: Gandeng Ariel Tatum, Instagram Rilis #REALTALK untuk Memerangi Cyberbullying
Tapi setelah beberapa lama, Ariel berpikir bahwa ada banyak hal di dunia ini yang tak bisa diubah. Menurutnya, satu-satunya hal yang bisa dia ubah adalah cara dia memandang hal tersebut.
Ariel menegaskan, “Jadi ketika kita mau mencoba mengikhlaskan bahwa tangan kita cuma dua, gak bisa tutupin mulut orang sedunia, ya kita pakai saja buat tutup kuping kita sendiri selama kita tahu bahwa kita gak seperti itu.”
“Kenapa harus dipusingin, jadi balik lagi ke self-love dan self-acceptance, ketika lo udah kenal dengan diri lo sendiri dan menerima semua kekurangan dan kelebihannya, menurut aku omongan orang lain sudah tidak akan lagi mengganggu,” imbuhnya.
Baca juga: BlackPink Segera Punya Program Reality di YouTube
Ariel kini tengah menjalin kerja sama dengan Instagram untuk kampanye #REALTALK. Kampanye tersebut turut menggandeng komunitas anti-bullying Sudah Dong dan aplikasi kesehatan mental Riliv.
Melalui kampanye #REALTALK, Instagram, Sudah Dong, Riliv dan Ariel Tatum berharap bisa mendorong anak muda untuk lebih berani tampil menjadi dirinya sendiri sehingga mereka bisa bangkit dari bullying dan tidak malu lagi mencari bantuan profesional saat mereka membutuhkan bantuan untuk menjaga kesehatan mentalnya.