Home
/
Digilife

Apa Itu Phishing? Mengancam Akun Facebook Diberi Tagging Link Video Porno

Apa Itu Phishing? Mengancam Akun Facebook Diberi Tagging Link Video Porno
Tomy Tresnady20 April 2021
Bagikan :

88Ilustrasi (Foto: Austin Distel / Unsplash)

Uzone.id - Istilah phishing dalam dunia internet kembali jadi perbincangan setelah pengguna Facebook banyak yang mengeluhkan akun milik mereka diberi tagging link video porno oleh orang yang tak bertanggung jawab.

Pemilik akun Facebook pun menumpahkan keluh kesah di News Feed. Kekhawatiran itu cukup beralasan karena akun mereka akan rawan terkena phishing

Bagi kamu yang memiliki akun Facebokk dan mengalami masalah seperti di atas tadi, sebaiknya pahami dulu apa itu phishing?

Dilansir Uzone.id dari encyclopedia Kaspersky, phising adalah jenis penipuan internet yang berusaha mendapatkan kredensial pengguna melalui penipuan. Ini termasuk pencurian kata sandi, nomor kartu kredit, detail rekening bank, dan informasi rahasia lainnya.

Pesan Phising biasanya berupa pemberitahuan palsu dari bank, penyedia, sistem pembayaran elektronik, dan organisasi lain.

Pemberitahuan tersebut akan mencoba mendorong penerima, karena satu dan lain alasan, untuk segera memasukkan atau memperbarui data pribadinya. Alasan semacam itu biasanya terkait dengan hilangnya data, kerusakan sistem, dan lain-lain.

Serangan phising menjadi lebih maju dalam eksploitasi teknik manipulasi psikologis. Dalam kebanyakan kasus, penipu mencoba menakut-nakuti penerima dengan memberikan alasan yang tampaknya penting bahwa penerima harus membocorkan data pribadinya.

BACA JUGA: Sejarah Baru, NASA Berhasil Terbangkan Helikopter di Mars

Pesan semacam itu biasanya berisi ancaman untuk memblokir akun jika penerima tidak memenuhi persyaratan di dalamnya.

Kaspersky memberi contoh kasus: "Jika kamu tidak memberikan data pribadi kamu pada akhir minggu, akun kamu akan diblokir".

Ironisnya, tidak jarang para phisher merujuk perlunya perbaikan sistem anti-phising sebagai salah satu alasan pengungkapan informasi rahasia.

Umur rata-rata situs phising adalah 5 hari. Filter anti-phising menerima informasi tentang ancaman baru dengan sangat cepat sehingga phisher terus menerus harus mendaftarkan situs baru yang meniru situs resmi dari berbagai organisasi kredibel yang berbeda.

Untuk mengakses situs palsu, pengguna harus memasukkan kredensial mereka. Informasi ini persis seperti yang dicari para phisher.

Setelah mereka mendapatkan akses ke kotak email atau rekening bank pengguna, phisher kemudian menghadapi masalah menghapus uang tunai dari akun korban tanpa meninggalkan jejak, dan itu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.

Jika seseorang yang terlibat dalam bisnis ilegal ini tertangkap oleh aparat penegak hukum, mereka pasti akan dituntut.

Inilah sebabnya mengapa phisher menjual data yang dicuri kepada penipu lain yang telah membuktikan skema penarikan uang dari rekening bank.

BACA JUGA: Menkominfo: Sampoerna Telekomunikasi Tunggak Pemasukan Negara Selama 2 Tahun

Bank, sistem pembayaran elektronik, dan lelang elektronik adalah target utama para phisher. Ini menunjukkan bahwa penipu paling tertarik pada data pribadi yang memberikan akses ke uang.

Pencurian kredensial email juga populer, karena informasi ini dapat dijual kepada mereka yang menyebarkan virus atau membuat jaringan zombie.

Kualitas pesan phishing biasanya sangat tinggi. Situs palsu umumnya akan terlihat persis seperti aslinya sehingga pengguna tidak akan curiga ada yang salah saat mereka memasukkan nama pengguna dan kata sandi untuk mengakses situs.

Trik phishing lainnya adalah menggunakan tautan yang terlihat mirip dengan URL situs yang kredibel.

Trik ini dirancang untuk menjerat pengguna yang kurang berpengalaman. Pengguna yang berhati-hati akan melihat bahwa tautan di baris perintah browser sebenarnya berbeda dari situs yang sah.

Tautan ini dapat dimulai dengan alamat IP, meskipun perusahaan besar biasanya tidak lagi menggunakan tautan seperti ini.

VIDEO Redmi Note 10 Pro, Kamera 108MP, Layar Amoled

populerRelated Article