Home
/
News

Alpukat Wina Semarang, Bukan Alpukat Biasa

Alpukat Wina Semarang, Bukan Alpukat Biasa

Republika05 December 2016
Bagikan :
Preview


Bupati Semarang, Mundjirin berharap potensi buah lokal di daerahnya bisa dikembangkan dan bisa ‘go nasional’. Orang nomor satu di Kabupaten Semarang ini bahkan mengklaim sejumlah buah lokal memiliki kualitas yang bagus.

Ada durian lokal brongkol yang kerap memenangi kontes buah durian tingkat nasional. Selain itu juga ada alpukat wina, salah satu varietas alpukat lokal yang mulai tenar karena kualitas buahnya.

Oleh karena itu, iapun mengapresiasi inisiatif Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta yang menggagas pengembangan klaster buah lokal di tiga desa, yang ada di wilayah Kabupaten Semarang. “Banyak komoditas buah-buahan dari Kabupaten Semarang yang memiliki kualitas tak kalah dengan buah impor,” ungkap Mundjirin di Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (5/12).

Menurut dia, hal ini bakal menjadi momen yang tepat untuk mendongkrak harga buah asal di daerahnya. Apalagi dalam pengembangan ini akan didukung oleh para alumni Instiper Yogyakarta.

Sehingga para petani lokal yang dilibatkan dalam pengembangan klaster buah lokal unggulan akan bisa memanfaatkan momentum ini. “Kita punya banyak potensi, namun potensi ini belum dioptimalkan,” tandasnya.

Saryono (48), petani yang membudidayakan alpukat wina di Kecamatan Bandungan mengakui, komoditas yang dibudidayakannya ini merupakan jenis buah yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Buah alpukat asli Bandungan ini, jika dibudidayakan dengan baik, mampu menghasilkan buah yang memiliki diameter lingkaran lebih dari 25 centimeter.

Bahkan satu pohon buah alpukat ini mampu menghasilkan Rp 25 juta dalam setahun. “Jika punya satu pohon saja, satu tahun akan mampu menghasilkan uang setidaknya Rp 250 juta,” ungkapnya.

Saat ini warga di Dusun Ngasem, Desa Jetis mulai membudidayakan tanaman buah ini. Karena hasilnya yang cukup menggiurkan. Selain itu dalam merawat tanaman buah ini juga sangat mudah.

Untuk perawatan kuncinya ada pada penyemprotan rutin agar tidak terkena penyakit. “Sekarang ini kelompok tani kami berencana menjadikan Dusun Jetis sebagai sentra buah alpukat wina,” tambahnya.
populerRelated Article