Akhirnya, Gojek ‘Naik Kelas’ dari Unicorn Jadi Decacorn
(Foto: Reuters)
Uzone.id -- Gojek resmi menyandang status “decacorn” karena valuasi perusahaannya yang sudah tembus angka US$10 miliar. Seperti Grab, Gojek akhirnya ‘naik kelas’ dari startup unicorn ke jenjang yang lebih tinggi lagi.Laporan dari lembaga riset CB Insights yang berjudul ‘Global Unicorn Club’ mencantumkan nama Gojek berada di peringkat ke-19 di daftar perusahaan decacorn yang ada di dunia. Tentu ini sebuah pencapaian baru dan menjadikan Gojek sebagai startup asal Indonesia pertama yang meraih gelar decacorn.
Perusahaan pimpinan Nadiem Makarim ini mengklaim memiliki pangsa pasar tertinggi di antara perusahaan e-commerce di Indonesia jika dilihat dari weekly active users atau rata-rata pengguna aktif mingguan.
Seperti dikutip CNBC Indonesia, Nila Marita selaku Chief of Corporate Affairs Gojek Group mengatakan weekly active users Gojek mencapai 55 persen lebih tinggi dibanding aplikasi sejenis di Indonesia.
Baca juga: Gojek Dua Kali Terjegal Masuk Filipina
Hal ini menandakan Gojek menjadi perusahaan teknologi kedua yang menyandang status decacorn setelah Grab. Sebelumnya, Grab pada 1 Maret 2019 mengumumkan resmi menjadi startup pertama di Asia Tenggara yang menyandang gelar decacorn.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ‘kasta’ startup teknologi yang diakui seluruh dunia itu ada beberapa tingkatan. Di Indonesia, diketahui awalnya ada 4 startup unicorn atau perusahaan teknologi yang memiliki valuasi US$1 miliar, Gojek salah satunya. Nah, valuasi perusahaan pimpinan Nadiem Makarim ini sudah bertambah 10 kali lipat lebih besar, maka berhak menyandang status “decacorn”.
Baca juga: Gak Cuma Unicorn, ini 6 Istilah 'Kasta' untuk Startup
Sejauh ini, tampaknya ada sekitar 19 perusahaan teknologi di dunia yang telah memiliki status decacorn. Beberapa yang mungkin kamu tahu di antaranya Uber, Didi Chuxing, Airbnb, SpaceX, Epic Games, Pinterest, Lyft, hingga Global Switch.
Selamat ya, Gojek!