Aib Ayahnya Terungkap, Anaknya Michael Jackson Masuk Rehab
(Paris Jackson/Foto: dok. This is Insider)
Uzone.id -- Nggak kebayang apa yang dirasakan oleh Paris Jackson, putri dari mendiang raja pop Michael Jackson. Setelah film dokumenter tentang sang ayah dirilis, Paris malah masuk ke rehabilitasi.Mengutip berbagai sumber, Paris masuk rehabilitasi gara-gara dokumenter berjudul ‘Leaving Neverland’ dirilis pertama kalinya di Festival Film Sundance belum lama ini. Dalam dokumenter itu ternyata mengungkap bahwa Jackson dulunya pernah melakukan aksi pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, yakni usia 7 dan 10 tahun.
Shock mengetahui hal buruk tentang sang ayah yang terjadi beberapa tahun silam tampaknya membuat Paris merasa harus menjalani terapi mental.
Paris yang bekerja sebagai model ini dilaporkan merasa depresi menghadapi berbagai tuduhan yang dilayangkan kepada ayahnya oleh orang-orang yang mengaku sebagai korbannya.
“Paris tidak siap menghadapi sorotan media yang ingin membahas masalah yang sudah jelas telah melukai hatinya,” ucap teman Paris, seperti dikutip dari situs News.com.au.
Baca juga: Putra-putri Michael Jackson Pamer Keakrban di Media Sosial
Paris selama ini memang diketahui sedang berjuang menata kembali kesehatan mentalnya karena pernah mencoba bunuh diri beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir. Dia menghabiskan waktu bersama psikiater untuk membahas soal kondisi mentalnya.
Maka, ketika film ‘Leaving Neverland’ ini muncul dan mengandung hal-hal yang mengganggu mentalnya, rasanya wajar jika Paris memutuskan untuk masuk rehabilitasi.
Terkait dengan masalah pelecehan seksual yang ada di dalam film dokumenter durasi 4 jam itu, disebutkan ada dua lelaki yang mengklaim dirinya sebagai korban. Kelahiran Brisbane, Australia, dua laki-laki itu bernama Wade Robson dan James Safechuck.
Disutradarai oleh sineas asal Inggris, Dan Reed, film ini dikutuk oleh pihak keluarga Jackson.
“‘Leaving Neverland’ bukan film dokumenter, ini adalah pembunuhan karakter Michael Jackson yang rasanya akan terus bertahan. Film ini turut mengandung tuduhan tidak kuat yang terjadi 20 tahun lalu, serta memperlakukannya seakan-akan sebagai fakta,” ujar juru bicara Jackson.
Seperti yang diketahui, Michael Jackson meninggal pada pertengahan 2009. Dokumenter ini sengaja dirilis untuk memperingati kematian Jackson yang ke-10 tahun.
Sebelum tutup usia, Jackson memang telah menghadapi sejumlah tuduhan pelecehan seksual anak pada 2005. Dia kerap mengelak dan mengaku tidak pernah berbuat hal-hal tersebut.