Home
/
Film

Ada Adegan Pembunuhan dan Wanita Seksi, 'Warkop DKI Reborn' Tetap 13+

Ada Adegan Pembunuhan dan Wanita Seksi, 'Warkop DKI Reborn' Tetap 13+

-

Tomy Tresnady15 August 2019
Bagikan :

Kiri ke kanan: Indro Warkop, Randy Danistha, Adipati Dolken dan Aliando Syarief (Foto: Tomi Tresnady/Uzone.id)

Uzone.id - Trailer dari film franchise 'Warkop DKI Reborn' telah resmi dirilis pada Rabu (15/8/2019). Terlihat film arahan sutradara Rako Prijanto ini mendapat sentuhan sangat berbeda.

Mengandalkan akting dari Adipati Dolken sebagai Kasino, Aliando Syarief sebagai Dono, dan Randy Dhanista sebagai Indro, sukses bikin tawa penonton pecah saat trailer diputar sebanyak 2 kali.

Tak mau terkesan klise, syuting pun dilakukan di Maroko selama 35 hari dengan dibayangi suhu 48 derajat celcius pada siang hari.

Dalam narasi trailer juga terlihat adegan pembunuhan dengan senjata laras panjang dan wanita seksi mengumbar belahan dada.

Baca juga: Bumi Manusia’ Disamakan dengan ‘Gone With The Wind’ dan ‘Dr. Zhivago’

Baca juga: Detik-detik Rio Reifan Ditangkap Bersama Barang Bukti Narkoba

Kira-kira, apakah film ini nantinya diberi rating 13+ atau 17+ oleh Lembaga Sensor Indonesia?

"Kita kayaknya 13+ sih, karena tidak menjurus-jurus ke situ gitu, kita selalu menjaga banget kok," tutur Rako Prijanto kepada Uzone.id di peluncuran trailer Warkop DKI Reborn di Epicentrum XXI, Rabu.

Meskipun Warkop DKI Reborn masih dalam tahap edting, Rako menilai tidak adanya darah yang bercucuran dalam film ini membuatnya yakin Lembaga Sensor Indonesia (LSI) akan memberikan rating 13+.

Rako pun tak mempermasalahkan jika adegan pembunuhan dan wanita seksi itu nantinya dipotong oleh LSI.

"gak apa-apa juga sih kalau disensor juga," katanya.


Produser Falcon Pictures Frederica mengakui film Warkop DKI Reborn memakan anggaran sangat mahal karena syuting menghabiskan 35 hari di Maroko.


Hal itu juga diakui oleh Rako Prijanto. Apalagi kru di Maroko yang dipakai untuk produksi Warkop DKI Reborn sering dipakai juga oleh produsen film Hollywood.

"Secara produksi pasti berbeda karena mereka biasa kerja dengan hollywood, jadi standarisasi mereka film-film Hollywood," kata sutradara Teman Tapi Menikah ini.

populerRelated Article