Home
/
Digilife

8 Cara Kim Jong Un Pakai Teknologi Awasi Warga Korut

8 Cara Kim Jong Un Pakai Teknologi Awasi Warga Korut
Tomy Tresnady27 April 2020
Bagikan :

Kim Jong Un (Foto: Twitter)

Uzone.id - Korea Utara menganut ideologi Juche yang memiliki prinsip "manusia menguasai segala sesuatu dan memutuskan segala sesuatu".

Ideologi ini pertama kali dicetuskan oleh Kim Il-sung sekitar awal tahun 1955.

Namun, sayangnya ideologi tersebut tidak serta merta bikin warga Korut punya kebebasan untuk berekpresi.

Sebaliknya, sampai penguasa Kim Jong Il sekarang ini, Korut tetap mengontrol masyarakat dengan tangan besi agar tetap berjalan yang diharapkan rezim.

Tentu saja, Korut tidak bisa mengontrol rakyatnya dengan maksimal dengan tanpa teknologi hasil modifikasi rezim.

1. Internet

Meskipun berada pada era kegelapan, Korut tetap melek internet juga lho gaes.

Uzoners sudah tahu kan kalau Korut salah satu negara produsen hacker atau peretas.

Internet sempat tidak dibuka untuk publik, namun berubah setelah warga banyak memiliki smartphone.

Seluruh infrastruktur dikelola oleh negara dan layanan keamanan sangat terintegrasi dalam menjalankan jaringan telekomunikasi, seperti dicatat Martyn Williams dalam laporannya.

Semua dipantau oleh lembaga negara bernama Biro27 atau Biro Pengawasan Transmisi.

BACA JUGA: 7 Teknologi Dipakai Manusia saat Perang Lawan Corona

2. Impor Android murah buatan China

Warga bisa membeli smartphone buatan China, namun saat dijual mereknya diubah jadi buatan Korut.

Ponsel yang dijual mirip ponsel Android murah. Namun ketika sudah sampai Korut, ponsel dipasang spyware dan perangkat lunak yang dirancang khusus.

Bisa saja warga membeli perangkat yang tidak terkunci hasil selundupan dari China, namun bisa dilacak lewat jaringan seluler Korut.

Sama halnya dengan PC, Korut produksi sistem berbasis Linux yang dinamai 'Red Star'. Sistem itu bisa mengintip aktivitas pengguna.

3. Spyware bisa monitor situs web

Insinyur Korut memodifikasi perangkat lunak untuk memasukkan program yang dinamai 'Red Star', hingga bisa memata-matai semua yang dilakukan pengguna ponsel Android.

Red Star merekam semua yang dilakukan pengguna dan mengambil tangkapan layar secara acak saat melihat aktivitas warga.

Cuplikan layar direkam pada database bernama Trace Viewer.

Meskipun Korut mungkin tidak punya sumber daya untuk memeriksa tangkapan layar semua orang, Williams mencatat bahwa mekanisme yang baik agar orang menyensor diri sendiri karena rasa takut.

4. Buka file media asing, Korut akan tahu

Insinyur Korut telah menciptakan perangkat lunak watermaking file yang pada dasarnya menandai dan memonitor semua file media yang dibuka pada suatu perangkat, baik itu PC atau seluler.

Siapa pun yang menonton film asing dalam perangkat mereka akan punya file yang ditandai dan dilacak.

BACA JUGA: 6 Trik Kencan Online Menyenangkan Selama Virus Corona

5. Operasikan jaringan seluler 'terpisah'

Korut menjalankan sistem telekomunikasi hasl patungan dengan Orascom, perusahaan asal Mesir.

Jaringan ini dibagi menjadi dua bagian, yang berarti wisatawan Korut dan warga negara asing bisa melakukan panggilan dan mengirim teks di dalam negara.

Namun, keduanya tidak bisa berkomunikasi dengan yang lain.

Warga domestik punya nomor telepon yang diawali 191-260, sementara telepon untuk orang asing punya nomor diawali 191-250.

Kartu SIM milik turis juga diproteksi oleh Korut sehingga tidak ada risiko warga memperoleh kartu SIM yang memungkinkan akses internet yang lebih luas atau panggilan asing.

6. Hukuman mati karena nonton video porno

Rezim akan menghukum mati orang-orang karena menonton konten asing, terutama untuk hal-hal terlarang seperti pornografi atau apapun yang mengkritik keluarga Kim.

Sebuah laporan Amnesty Internasional juga menemukan bahwa pria yang menonton film porno bersama istri dan seorang wanita lainnya dihukum mati.

Warga kota pun dipanggil untuk menyaksikan eksekusi mati itu.

7. Radio cuma dapat frekuensi milik rezim

Warga bisa membeli radio, namun frekuensinya diarahkan kepada milik pemerintah saja.

Mendengarkan radio asing atau menonton TV asing adalah ilegal.

Rezim juga melakukan penggerebekan secara teratur untuk memastikan orang tidak melakukan hal subversif.

8. Jaringan WiFi terbuka dilarang

Rezim memperkenalkan jaringan publik bernama Mirae, namun butuh aplikasi untuk menggunakannya.

Jaringan tersebut cuma menawarkan akses internet Korut, bukan akses internet global. (Business Insider/Uzone.id)

VIDEO Ramadhan Digital ala Uzone, Ada Challenge Seru #THRUzone

populerRelated Article