Home
/
Food

7 Makanan Jepang yang Melambangkan Keberuntungan

7 Makanan Jepang yang Melambangkan Keberuntungan

Safira Maharani08 April 2018
Bagikan :

Dikenal sebagai salah satu negara paling maju di dunia, ternyata Jepang juga masih sarat akan kebudayaan yang menarik untuk ditelusuri. Tak terkecuali aneka sajian lezat khas Negeri Sakura yang terkenal penuh makna dan filosofi. 

Di Jepang, kamu akan menemukan beragam jenis makanan yang melambangkan berbagai hal dalam kehidupan, salah satunya adalah keberuntungan. Disajikan pada momen tertentu seperti ujian atau perayaan festival, beberapa makanan disantap sebagai bentuk doa kepada Yang Maha Kuasa agar selalu dilingkupi dengan keberuntungan. 

Ingin tahu apa saja makanan khas Jepang yang membawa keberuntungan? Berikut kumparan (kumparan.com) rangkum ulasannya: 

1. Tonkatsu

Tonkatsu merupakan makanan khas Jepang dari daging babi berlumur tepung renyah yang dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan. Menyantap tonkatsu dipercaya akan mendatangkan peruntungan dan kemenangan dalam mencapai suatu hal. 

Dalam bahasa Jepang sendiri, selain memiliki arti daging yang digoreng bersama tepung, katsu juga berarti 'kemenangan'. Biasanya orang Jepang akan menyantap tonkatsu sebelum mengikuti perlombaan atau ketika akan menghadapi ujian sekolah. 

2. Toshi koshi soba

Toshi koshi soba merupakan sajian tahun baru yang dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan. Memiliki arti 'mi tahun baru' dalam bahasa Jepang, soba atau mi Jepang ini melambangkan kesehatan dan umur panjang. Sedangkan teksturnya yang lentur dan kenyal melambangkan ketahanan dalam menghadapi cobaan di tahun selanjutnya. 

Biasanya, mi khas Jepang ini disajikan bersama kuah kaldu dashi yang hangat, rumput laut, kamaboko atau kue ikan, telur, dan saus kedelai gurih. Saat menyantap mi keberuntungan ini, orang Jepang akan mengucapkan 'akemashite omedetto gozaimasu!' yang artinya 'selamat dan terima kasih!'. 

3. KitKat

Tahukah kamu, ternyata KitKat merupakan salah satu kudapan populer yang sering disantap oleh pelajar Jepang sebelum menghadapi ujian. Mulai populer sejak tahun 1970-an, KitKat atau dalam pelafalan Jepang disebut 'kitto katsu' memiliki arti 'benar-benar menang'. Karenanya, menyantap KitKat dipercaya dapat mendatangkan kelancaran dan kemudahan saat ujian. 

4. Fuku Mame

Pada perayaan setsubun atau festival pergantian menyambut musim semi, orang Jepang akan menyiapkan semangkuk fuku mame atau kacang kedelai panggang untuk mengusir iblis dan bencana yang membawa nasib buruk. Fuku mame yang berarti kacang akan keberuntungan dilempar ke luar dan ke dalam rumah untuk mengusir hawa jahat dan memanggil peruntungan baik. 

Saat melempar kacang kedelai ini, orang Jepang akan berkata 'Oni wa soto! Fuku wa uchi!' yang artinya adalah 'pergilah setan! Datanglah keberuntungan!'. 

5. Ehomaki

Selain fuku mame, ehomaki juga sering disajikan saat menyambut setsubun di Jepang. Berupa sushi roll berukuran besar, ehomaki yang berarti gulungan keberuntungan melambangkan keberuntungan yang tak pernah berhenti. 

Uniknya, ehomaki berukuran besar ini tidak boleh dipotong dan harus disantap hingga benar-benar habis. Semakin banyak ehomaki yang tersisa, maka semakin banyak pula keberuntungan yang akan hilang. 

6. Osechi

Osechi atau dikenal pula dengan nama osechi ryori merupakan satu set makanan khas Jepang yang sering disajikan saat malam tahun baru. Disajikan dalam kotak bambu bersekat, osechi ryori terdiri dari beragam kudapan yang melambangkan keberuntungan. 

Ada udang yang melambangkan orang tua berumur panjang, kuri kinton atau chestnut sebagai simbol rezeki, kazunoko atau ikan herring siram saus soyu untuk memperoleh keturunan, dan beberapa makanan keberuntungan lainnya. Osechi biasanya disajikan selama tiga hari mulai dari tahun baru hingga awal Januari. 

7. Onigiri

Tak hanya populer, ternyata onigiri juga dipercaya dapat membawa keberuntungan bagi siapa pun yang menyantapnya. Berbentuk segitiga menyerupai gunung, orang Jepang percaya bahwa menyantap onigiri akan mendatangkan keberkahan dan keberuntungan dari Dewa. 

Di Jepang sendiri, gunung dianggap sebagai tempat yang sakral karena dipercaya sebagai tempat bersemayamnya para Dewa. 

populerRelated Article