66 Gempa Susulan Terjadi Usai Gempa 6,4 M di Lombok
Sejumlah gempa susulan terjadi usai gempa bumi berkekuatan 6,4 magnitudo mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (29/7) pukul 05.47 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mencatat setidaknya 66 gempa bumi susulan terjadi hingga pukul 09.20 WIB.
"Hingga pukul 09.20 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 66 gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 5,7 magnitudo pada pukul 09.16 WIB," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan resminya, Minggu (29/7).Titik pusat gempa berlokasi di darat pada jarak 47 kilometer arah timur laut Kota Mataram dengan kedalaman 24 kilometer. Dengan memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter dan mekanisme sumbernya, maka gempa yang terjadi berjenis gempa bumi dangkal.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ujar Rahmat.
Gempa bumi dirasakan kuat hingga mengalami kerusakan di daerah Lombok Utara dengan skala intensitas V-VI MMI, dirasakan cukup kuat di Lombok Barat, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat dan Sumbawa Besar dengan skala intensitas IV MMI. Tak hanya itu, getaran gempa juga terasa hingga Bali dan Nusa Tenggara Timur.
Hingga saat ini dampak kerusakan akibat gempa bumi terjadi di sejumlah wilayah, antara lain Desa Darakunci, Lombok Timur. Desa Sambik Elen, Kec.Bayan, Kab. Lombok Utara. Desa Tepes Sepakat, Kec. Berang Rea, Kab. Sumbawa Barat. Desa Pendua, Kec. Kayangan, Kab. Lombok Utara.
Tiga orang meninggal dunia akibat gempa bumi, dan 12 orang lainnya mengalami luka. Beberapa rumah warga juga dilaporkan rusak akibat guncangan gempa.