6 Bahaya Sering Begadang Saat Hamil
Begadang sudah sejak lama diketahui memiliki dampak negatif langsung bagi kondisi fisik maupun psikologis seseorang. Bahkan, begadang dalam jangka panjang juga dikaitkan dengan peningkatan risiko sejumlah penyakit kronis, mulai dari diabetes hingga penyakit jantung. Tapi ternyata, sering begadang saat hamil menyimpan segudang risiko tersendiri.
Apa bahayanya jika ibu sering begadang saat hamil?
Kualitas dan durasi tidur yang buruk umum dialami oleh ibu hamil. Bukan cuma perkara bolak-balik ke kamar kecil sepanjang malam, namun juga setelah perut makin membesar, sulit rasanya untuk bisa tidur dengan nyaman. Belum lagi harus berhadapan dengan gejala insomnia, yang juga umum timbul selama masa kehamilan. Bahkan perempuan yang umumnya bisa tidur nyenyak jadi ikut-ikutan mengalami kesulitan jatuh tertidur dan tetap tidur, sehingga banyak yang memilih untuk begadang hingga pagi menjelang.Tidak cukup tidur selama kehamilan dapat membawa dampak merugikan, tak hanya bagi kesehatan ibu namun juga bayi dalam kandungannya.
1. Begadang saat hamil meningkatkan risiko persalinan prematur
Setengah dari total kasus kelahiran prematur tidak diketahui penyebabnya, tapi begadang saat hamil adalah salah satu penyebab potensial. Penelitian telah menunjukkan bahwa kurang tidur dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh dengan menyebabkan kelebihan produksi sitokin.
Bagi kebanyakan orang, kelebihan sitokin akan menyerang dan menghancurkan sel-sel sehat, menyebabkan sistem imun tubuh jadi tidak mempan melawan penyakit. Bagi wanita hamil, peningkatan kadar sitokin dapat memengaruhi kinerja pembuluh darah di tulang belakang yang mengarah ke plasenta, sehingga meningkatkan kemungkinan kelahiran prematur dan depresi. Depresi selama kehamilan merupakan faktor risiko untuk komplikasi persalinan serius.
2. Begadang saat hamil meningkatkan risiko preeklampsia
Wanita yang masih hamil muda namun tidak cukup tidur (kurang dari lima jam per malam) dalam 14 minggu pertama kehamilannya dilaporkan 10 kali lebih berisiko untuk mengalami preeklampsia, suatu kondisi yang menyebabkan tekanan darah tinggi. Komplikasi preeklampsia meliputi kerusakan organ dan bahkan kematian bayi dalam kandungan. Hal ini juga dapat berakibat fatal bagi ibu yang menjalani operasi caesar atau diresepkan obat pemicu persalinan, setelah didiagnosis preeklampia.
3. Begadang saat hamil meningkatkan risiko tekanan darah tinggi
Tekanan darah rata-rata seseorang merosot hingga 10 sampai 20 persen selama tidur. Ini berarti bahwa ibu yang begadang saat hamil akan memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dari rata-rata normalnya selama periode 24-jam ke depan. Meskipun peningkatan tekanan darah terbilang cukup kecil, ini tetap memengaruhi cara jantung berfungsi selama kehamilan. Tidak cukup tidur juga mengubah kadar hormon endothelin dan vasopressin. Keduanya bekerja mengatur kembang-kempis ukuran pembuluh darah di seluruh tubuh, yang memengaruhi tekanan darah.
4. Begadang saat hamil meningkatkan peluang operasi caesar
Sejumlah penelitian menemukan bahwa wanita yang tidur kurang dari enam jam per malam selama bulan-bulan akhir kehamilan lebih berpeluang untuk menjalani caesar. Bagi ibu hamil yang ingin memiliki persalinan normal, ini dapat menjadi satu kekhawatiran tertentu.
Tapi ada juga risiko berpotensi bahaya yang terkait dengan persalinan caesar. Melahirkan lewat operasi caesar diketahui menimbulkan risiko masalah pernapasan bagi anak di kemudian hari. Bayi yang lahir lewat caesar juga seringnya memiliki skor Apgar rendah, skala nilai yang menunjukkan seberapa sehatnya bayi Anda saat lahir.
5. Begadang saat hamil memperlama proses persalinan normal
Ibu yang tidur kurang dari enam jam per malam selama bulan-bulan akhir kehamilan berisiko lebih tinggi untuk memiliki persalinan normal yang berjalan panjang. Persalinan yang memakan waktu lama (didefinisikan sebagai persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam) bisa terasa menyakitkan dan tidak nyaman bagi ibu, namun persalinan lama juga dapat memiliki dampak negatif pada bayi.
Misalnya, persalinan yang lama meningkatkan risiko bayi menghirup partikel mekonium ke dalam paru, yang bisa berbahaya karena mengganggu pernapasan normal. Menurut Badan Kesehatan Dunia, persalinan yang memakan waktu lama juga meningkatkan risiko bayi alami infeksi.
6. Ibu begadang saat hamil, anak berisiko kelebihan berat badan
Sering begadang saat hamil, terutama selama trimester ketiga, meningkatkan peluang kenaikan berat badan dan kelainan metabolik pada anak setelah mereka mencapai usia dewasa, menurut sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes. Para peneliti mengaitkan kelebihan berat badan dan perubahan metabolisme pada modifikasi epigenetik yang mengurangi ekspresi gen adiponektin.
Adiponektin sejatinya adalah hormon yang bermanfaat. Ini adalah hormon yang membantu tubuh mengatur beberapa proses metabolisme, termasuk regulasi glukosa. Adiponektin juga mengurangi kolesterol dan melindungi jantung Anda. Peningkatan kadar adiponektin dalam tubuh orang dewasa terkait dengan persentase lemak tubuh yang cenderung turun. Sementara itu, miskinnya tingkat adiponektin akibat begadang saat hamil saling berhubungan dengan peningkatan lemak tubuh dan kecenderungan gaya hidup kurang aktif.