Home
/
Digilife

5 Platform Digital dari Telkom Dipakai Peserta Ajang DILo Hackathon Festival 2020

5 Platform Digital dari Telkom Dipakai Peserta Ajang DILo Hackathon Festival 2020
Hani Nur Fajrina18 September 2020
Bagikan :

(Ilustrasi foto:  John Schnobrich / Unsplash)

Uzone.id -- Kompetisi DILo Hackathon Festival (DHF) 2020 telah usai dilaksanakan dan para juara yang berasal dari 6 kategori juga sudah diumumkan. Keberhasilan acara dan pencapaian para pemenang turut didukung oleh deretan platform digital dari Telkom Indonesia.

DHF 2020 diselenggarakan oleh Digital Innovation Lounge (DILo) dari Telkom Indonesia sejak Agustus kemarin dengan berbagai tahap seperti seleksi, pitching awal, hingga pitching untuk babak final. Dari penjelasan Asli Brahmana selaku OVP Group of Digital Strategy Telkom Group, antusiasme peserta dari awal DHF 2020 ini begitu tinggi.

“Total itu ada 688 tim yang mendaftar. Kemudian saat tahap seleksi, 316 tim lolos, yang menghasilkan 60 tim bertahan saat Initial Pitching. Lalu di tahap Final Pitching, keluarlah 36 tim yang semuanya ini terbagi rata ke dalam 6 kategori,” terang Asli Brahmana saat konferensi virtual yang digelar pada Jumat (18/9).

Baca juga: Pijar Mahir Dukung Cetak Talenta Juara di Ajang MilenialFest 2020

Dia melanjutkan, “selama proses DHF 2020 berlangsung dari pertengahan Agustus sampai September ini, total ada tiga kali Hack Time yang dijalankan oleh para peserta. Dari Telkom bangga memiliki infrastruktur yang dapat dipakai oleh peserta dan startup, karena ada beberapa mitra dari turunan Telkom yang mendukung untuk penggunaan platform digitalnya, khususnya saat Hacking Time.”

Ada lima mitra yang mendukung kelancaran proses DHF 2020 ini, yakni BigBox melalui layanan API dan Big Data, Antares, Neucentrix, dan Floucloud.

Dari pemaparan yang diberikan Asli, layanan BigBox API digunakan sebanyak 46 persen oleh para peserta, di mana layanannya ini dimanfaatkan untuk pengembangan SMS Notification, SMS OTP, Email OTP, Object Storage, hingga Payment simulation pointer.

Kemudian platform Internet of Things (IoT) Antares digunakan sebanyak 23 persen. Kebanyakan peserta menggunakan layanan MQTT (Create Device, Delete Device, Publish Store Data), HTTP, dan COAP (Constrained Application Protocol).

Lalu platform data center Neucentrix yang digunakan 10 persen untuk pemanfaatan Virtual Machine. Ada juga layanan cloud dari Floucloud sebanyak 8 persen yang juga dipakai untuk Virtual Machine. Tak lupa BigBox Big Data yang dipakai sekitar 7 persen untuk layanan BigQuery, BigSocial, dan BigMarket.

Baca juga: OKR dan Visi dalam Mengembangkan Produk

“BigBox API ini dimanfaatkan untuk mendukung peserta dalam membuat aplikasi sebagai penunjang solusi yang ingin ditawarkan. Sementara Antares yang bergerak di bidang IoT saya harap ke depannya bisa menjadi dorongan para inovator untuk menciptakan startup yang tak hanya berbasis manusia, tapi juga mesin ke mesin,” imbuh Asli.

Diketahui semua peserta DHF 2020 ini berasal dari 17 kota di Indonesia, di antaranya Banda Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru, Tangerang, Depok, Bekasi, Jakarta, Bogor, Bandung, Solo, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar.

Dengan suksesnya terselenggara kompetisi DHF yang ke-empat ini, Asli berharap ke depannya akan lebih banyak lagi peserta dan anak-anak muda yang semakin semangat untuk menciptakan solusi di berbagai bidang potensial.

“Digital ini menjadi kunci untuk pertumbuhan ekonomi 10 tahun ke depan. Kesadaran akan digitalisasi adalah penting, saya harap ini bisa jadi semangat agar teman-teman terus berkarya melalui ajang DILo,” tutupnya.

populerRelated Article