Home
/
Technology

5 Peristiwa Langit pada Oktober 2019: Ada Hujan Meteor!

5 Peristiwa Langit pada Oktober 2019: Ada Hujan Meteor!

-

RR Ukirsari Manggalani05 October 2019
Bagikan :

Setiap bulan, selalu ada peristiwa langit yang terjadi, entah terlihat dengan jelas atau tidak. September 2019 dihiasi fenomena Konjungsi Bulan dengan Jupiter, konjungsi Bulan dengan Saturnus, oposisi Neptunus, ekuinoks, dan konjungsi Bulan dengan gugus M44.

Saturnus, Titan, dan wahana antariksa Cassini (NASA/Shutterstock).
Preview
Saturnus, Titan, dan wahana antariksa Cassini (NASA/Shutterstock).
Oktober 2019 pun tidak kalah dengan peristiwa langit menarik lainnya. Berikut adalah lima peristiwa langit yang akan terjadi pada bulan ini:

1. Konjungsi Bulan dengan Saturnus
Saturnus akan tampak berdekatan dengan Bulan pada 6 Oktober sejauh 7 derajat. Keduanya akan berada di titik tertinggi pada pukul 17.53 WIB di atas cakrawala selatan.

Pengamat bisa melihat konjungsi keduanya hingga pukul 23.29 WIB dengan ketinggian 8 derajat di cakrawala barat.

2. Hujan meteor selatan Taurid
Hujan meteor selatan Taurid berasal dari debris komet 2P/Encke dan akan terjadi pada 11 Oktober. Meskipun memiliki nama "Taurus", titik radian meteor ini berada di dekat rasi bintang Cetus.

Diperkirakan akan ada 5 meteor per jam saat puncak. Pengamat mulai bisa mengamati meteor ini pada pukul 01.00 WIB dini hari saat titik radiannya berada di posisi paling tinggi di langit.

3. Merkurius di elongasi tertinggi
Elongasi adalah jarak sudut suatu benda langit dari Matahari dalam pandangan dari Bumi. Semakin besar elogasi maka semakin jauh letak benda langit itu dari Matahari sehingga bisa diamati hanya saat Matahari sudah terbenam atau sebelum terbit.

Pada 20 Oktober mendatang, Merkurius akan mencapai sudut elogasi tertingginya dari Matahari yaitu sekitar 22 derajat dari arah timur Matahari. Dengan kata lain, tepat saat Matahari terbenam Merkurius akan berada pada ketinggian sekitar 22 derajat dari cakrawala barat.

4. Uranus di titik oposisi
Uranus akan berada di titik oposisi atau titik berlawanan dari Matahari pada 28 Oktober. Dengan kata lain, Uranus akan terbit saat Matahari terbenam.

Meski begitu, pengamat harus menggunakan bantuan teleskop untuk mengamati Uranus karena sangat kecil dan redup. Uranus akan mulai dapat diamati pada pukul 19.08 WIB hingga 04.04 WIB dengan titik tertinggi pada pukul 23:34 WIB.

5. Konjungsi Bulan dengan Jupiter
Di pengujung Oktober, Bulan akan kembali berdekatan dengan Jupiter. Waktunya 31 Oktober. Nantinya, planet gas raksasa itu akan berada sejauh 2 derajat dari Bulan.

Mulai bisa teramati pada pukul 17.59 WIB, sayang keduanya akan langsung menghilang pada pukul 20.58 WIB karena sudah di bawah 10 derajat dari cakrawala barat.

 

Berita Terkait:

populerRelated Article