icon-category Auto

5 Kekurangan Honda Vario 150, Pertimbangkan Sebelum Beli

  • 06 Sep 2018 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Honda Vario 150 sebenarnya jadi salah satu skutik andalan Honda di kelas 'nanggung'. Penjualannya pun terbilang lumayan.

Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), angka penjualannya mencapai 238.786 unit sepanjang semester satu 2018.

Tapi, tetap banyak orang yang ragu ketika mau membelinya. Terutama karena konsepnya yang 'nanggung' itu tadi.

Nah, kalau memang lagi hunting skutik 150cc dan kebetulan mengincar Honda Vario 150, baiknya cermati dulu 5 poin ini sebelum membelinya.

1. Tampilan Gak Bongsor dan Mirip Skutik Kelas Bawah

Ya, Honda punya tiga jajaran Vario, mulai yang bermesin 110cc, 125cc dan yang ini, 150cc. Dari ketiganya, versi 125cc dan 150cc sangat mirip.

Sehingga, meski mesinnya 150cc, tapi Vario 150 secara tongkrongan kalah kelas dengan Yamaha Aerox misalnya, apalagi dengan Yamaha Nmax.

Bahkan, Yamaha Lexi yang mesinnya hanya 125cc aja dibuat ala-ala big skutik oleh Yamaha, sehingga menaikkan kelasnya.

Honda Vario 150 punya dimensi layaknya skutik kelas bawah. Panjangnya 1.919 mm, lebar 679 mm dan tinggi 1.062 mm.

2. Performa Kalah dari Para Pesaingnya

Honda mengandalkan mesin 150cc pada Vario 150 ini, dengan tenaga 12,9 Hp pada 8.500 rpm dan torsinya 13,4 Nm pada 5.000 rpm.

Bandingkan dengan Yamaha Aerox. Dengan kapasitas mesin yang mirip, tenaganya mencapai 14,74 Hp pada 8.000 rpm dan torsinya 13,8 Nm pada 6.250 rpm.

Memang Honda lebih berani mengklaim kalau Vario 150 irit BBM, pengujian internal dengan metode ECE R40, konsumsi BBM mencapai 46 Kpl.

Dengan catatan pakai bensin Euro 3 dan fitur idling stop system (ISS) diaktifkan.

Sementara Yamaha Nmax, berdasarkan catatan konsumsi rata-rata pada MID, juga punya angka yang mirip-mirip, tembus 40-an kpl.

3. Ruang Kaki Sempit

Honda ternyata merancang ruang kaki Vario 150 tidak terlalu luas, terutama di bagian lutut.

Kerap kali lutut bikers sampai harus bersentuhan dengan kompartemen depan. Apalagi yang punya tinggi diatas 170-an cm.

Padahal permasalahan ini sudah terjadi di Honda Vario 150 generasi sebelumnya. Entah kenapa Honda seperti tidak belajar dari kekurangan itu dan memperbaikinya di model sekarang.

4. Rem Belakang Tromol dan Gak Ada ABS

Untuk motor seharga diatas Rp 20 jutaan dan pakai mesin bongsor 150cc, ternyata gak membuat Honda memperhatikan sektor pengeremannya.

Rem belakang masih tromol gaes. Padahal, selain buat gaya, rem cakram tentu menambah kelas dan tampilan motor-motor kekinian.

Selain itu, fitur rem ABS layaknya skutik-skutik premium lainnya, juga gak ada pada Honda Vario 150, yang lebih memilih fitur Combi Brake System (CBS).

5. Gak Ada Power Outlet

Kalau dijabarkan, fitur yang ditanamkan pada Honda Vario memang bejibun. Meski, Honda sepertinya malah luput pada hal sepele namun kekinian dan fungsinya signifikan.

Gak ada power outlet. Ya, bolongan buat ngecas hape gak tersedia di Honda Vario 150cc. Padahal, hare gene fitur ini sangat berguna buat bikers, terutama ojol.

Padahal, skutik lain yang harganya lebih murah sudah tersemat fitur ini. Honda Scoopy dan Suzuki Nex II misalnya.

Sementara di kelas 150 cc, power outlet tersedia di Honda PCX 150, Yamaha Aerox, juga Vespa.

Nah, kelima poin tersebut tentu harus jadi pertimbangan kalian yang lagi hunting skutik premium bermesin 150cc.

Secara nama, Vario mungkin punya kelas. Tapi buat apa beli skutik yang tampilan dan fiturnya biasa aja, cuma menang mesin yang performanya hanya bisa dirasakan bikernya aja.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini