Home
/
Lifestyle

5 Bentuk Gambar yang Mampu Redakan Stres

5 Bentuk Gambar yang Mampu Redakan Stres

Tempo01 December 2016
Bagikan :
Preview


TEMPO.CO, Jakarta – Stres bisa melanda siapa saja, baik muda, tua, perempuan, dan laki-laki. Banyak cara dilakukan orang untuk mengatasi stresnya, biasanya dengan melakukan hal menyenangkan seperti liburan atau bersantai. Ada juga yang berkonsultasi ke dokter jika merasa stresnya terlalu berat.

Sebenarnya ada cara mudah untuk mengatasi stres. Caranya sederhana, cukup memandang gambar-gambar yang sepertinya punya kekuatan ajaib untuk mendamaikan pikiran. Berikut ini lima gambar yang bisa meredakan stres, seperti dilansir Health:

1. Ruang hijau
Psikolog menemukan warga perkotaan yang tinggal di dekat ruang hijau punya tingkat stres yang lebih rendah. Namun, kita tidak perlu pemandangan taman untuk merasakan efek alam yang menenangkan.

Riset juga menunjukkan bahwa foto tumbuhan hijau bisa menjadi ‘obat’ pereda stres. Studi yang dilakukan pada 2012 di ruang tunggu rumah sakit di Belanda menunjukkan pasien yang melihat tumbuhan hijau, baik itu foto maupun langsung, mengalami stres yang lebih rendah ketimbang yang tidak melihat sama sekali.

2. Pemandangan laut
Deburan ombak adalah salah satu suara favorit yang dianggap bisa menenangkan pikiran, begitu pula dengan pemandangan laut. Para ahli berspekulasi bahwa laut memberikan rasa aman karena melimpahnya air yang menjadi sumber kehidupan dan permukaannya yang relatif tenang.

Ilmuwan saraf dari University of California San Francisco, Michael Merzenich, menjelaskan dalam wawancara dengan Santa Cruz Sentinel, “ketika laut bebas dari bangunan, secara otomatis pemandangan itu membuat kita tenang, sama seperti menenangkan pikiran dengan menutup mata.”

3. Bentuk fraktal
Fraktal alami, atau pola yang berulang dalam bentuk lebih kecil, bisa ditemukan di alam, seperti di cangkang, bunga, daun, kepingan salju, delta sungai, bahkan pembuluh darah di tubuh kita. Efek menenangkan dari bentuk fraktal mungkin berhubungan dengan bagaimana otak berevolusi untuk menafsirkannya, kata direktur Material Science Institute di University of Oregon Richard Taylor.

“Melalui evolusi, sistem visual kita berkembang untuk memproses pola visual fraktal yang lazim di alam,” katanya. “Ini meningkatkan hasil efisien dalam membuat si pengamat rileks,” jelasnya.

4. Fraktal buatan manusia
Fraktal buatan manusia juga diproses di otak serupa dengan fraktal alami. “Banyak fraktal artifisial persis seperti yang alami karena polanya berulang. Arsitektur yang berdasarkan pada geometri fraktal punya efek menenangkan, misalnya Masjid Jameh di Isfahan, Iran.

5. Warna biru
Studi menemukan warna-warna yang dingin punya kecenderungan memberi efek positif untuk psikologi. Misalnya, dalam satu studi, 98 mahasiswa diminta mengasosasikan apa yang mereka punya dengan berbagai warna. Biru banyak disebut untuk mengasosiasikan respons emosi positif, seperti tenang, bahagia, damai, harapan dan kenyamanan. Hanya sedikit yang mengasosiasikannya dengan respons negatif, seperti kesedihan dan depresi.

Ilmuwan warna Nancy J. Stone, profesor psikologi di Creighton University, menyatakan orang yang sedang mengerjakan tugas sulit menjadi lebih tenang saat melihat warna biru. Jadi, luangkan waktu sebentar untuk memandang warna biru sebelum kembali mengerjakan tugas.

BISNIS

Artikel lain:
Ketahui Perbedaan Flu dengan Pilek
Makan Sayuran Mentah Ternyata Lebih Sehat, Lho!
Waspadai Gusi Berdarah, Kaitannya Bisa ke Berbagai Penyakit

Berita Terkait:

via https://www.tempo.co/
populerRelated Article