Home
/
Digilife

4 Fakta Merger LINE dengan Yahoo Jepang

4 Fakta Merger LINE dengan Yahoo Jepang
Tomy Tresnady04 March 2021
Bagikan :

Ilustrasi (Foto: Instagram @linejp_official)

Uzone.id -  Layanan online Yahoo Jepang, Z Holdings Corp, dan penyedia aplikasi perpesanan LINE corp, telah melakukan merger pada Senin (1/3/2021) untuk bisa memperluas layanan online secara global.

Merger ini diharapkan bisa lebih bersaing dengan raksasa teknologi AS dan China.

Dengan basis pengguna gabungan sekitar 150 juta di Jepang, merger Z Holdings, anak perusahaan Softbank Corp., dan LINE akan menjadikannya salah satu perusahaan teknologi informasi terbesar di Jepang.

Berikut empat fakta mergernya Yahoo Jepang dan Line, seperti dilansir Uzone.id dari Japan Times.

1. Luncurkan aplikasi smartphone global

Takeshi Idezawa, CEO bersama Z Holdings dan mantan presiden LINE, saat jumpa pers mengatakan bahwa perusahaan "ingin meluncurkan aplikasi smartphone global" di masa depan untuk memperluas layanan online di seluruh dunia dengan bantuan perusahaan global di mana Vision Fund dari SoftBank Group telah menginvestasikan hampir USD100 miliar atau sekitar Rp1,4 triliun (kurs Rp14.285 per USD1).

BACA JUGA: Cara Hapus Akun Spotify, Data Pribadi dan Daftar Putar

2. Bersaing dengan GAFA

Kentaro Kawabe, CEO bersama Z Holdings lainnya, menambahkan bahwa perusahaan bisa menawarkan layanan yang lebih luas, seperti mesin pencari, e-commerce, dan operasi keuangan online, dari pada yang disediakan oleh GAFA (Google LLC, Apple Inc., Facebook Inc dan Amazon.com Inc.) dengan kekuatan total grup mereka.

Entitas yang bertahan adalah Z Holdings, di mana Yahoo Jepang dan LINE menjalankan bisnisnya masing-masing.

Perusahaan merger itu punya target penjualan 2 triliun yen atau sekitar RP267 triliun (kurs Rp133,6 per 1 yen) pada tahun fiskal 2023, dibandingkan penjualan gabungan kedua perusahaan sebesar 1,28 triliun yen atau sekitar Rp171 triliun pada tahun fiskal 2019.

3. Jadi operator e-commerce terbesar di Jepang

Merger itu juga bertujan menjadi operator e-commerce terbesar di Jepang pada paruh pertama tahun 2020-an.

Kawabe menjelaskan, perusahaan punya rencana investasi 500 miliar yen atau sekitar RP66,77 triliun dalam teknologi kecerdasan buatan (AI) dan mempekerjakan 5.000 insinyur TI dalam lima tahun mendatang untuk memperkuat layanan online-nya.

Perusahaan juga telah memulai pembicaraan internal untuk mengintegasikan layanan pembayaran smartphone LINE Pay ke PayPay, yang dioperasikan SoftBank, pada April 2022.

Namun, layanan Line Pay akan tetap ada di pasar luar negeri karena telah memperoleh sejumlah besar pengguna di beberapa negara, kata Kawabe.

4. Layanan medis online

Idezawa mengatakan, di Jepang akan diluncurkan layanan medis online, termasuk resep dan pengiriman obat, lewat aplilasi LINE pada Maret 2022.

Yahoo Jepang saat ini punya 68 juta pengguna bulanan pada aplikasi smartphone-nya, sedangkan LINE punya 167 juta pengguna di Jepang, Taiwan, Thailand dan Indonesia.

Di bawah struktur baru, SoftBank Corp., unit operator nirkabel SoftBank Group, dan induk LINE Naver Corp dari Korea Selatan telah memegang 50 persen saham di perusahaan baru bernama A Holdings Corp., yang punya saham mayoritas di Z Holdings.

VIDEO Lenovo Legion 7i, Tampang kalem Performa Ganas!

populerRelated Article