Home
/
Health

3 Tipe Pria yang Paling Berisiko Mengalami Ejakulasi Terbalik (Ejakulasi Retrogade)

3 Tipe Pria yang Paling Berisiko Mengalami Ejakulasi Terbalik (Ejakulasi Retrogade)
Novita Joseph10 February 2018
Bagikan :

Ketika pria mencapai orgasme, penis biasanya akan berejakulasi dengan menembakkan air mani. Kecepatan tembakan air mani saat pria orgasme bahkan sangat cepat, hingga 45 kilometer per jam. Namun, beberapa orang malah mengalami ejakulasi terbalik. Apakah ini bahaya, dan siapa saja pria yang paling berisiko?

Apa itu ejakulasi terbalik?

Seperti namanya, ejakulasi terbalik (ejakulasi retrogade) adalah kondisi di mana air mani tidak keluar lewat lubang penis, namun justru mengalir balik ke atas hingga masuk dalam kandung kemih.

Faktanya, baik air mani maupun urin pria keluar dari satu lubang penis yang sama. Namun cara kerjanya berbeda, karena memiliki pemicu rangsangan yang berbeda (rangsangan “kebelet” dan rangsangan seksual). Itu sebabnya ketika Anda merasa ingin pipis, air mani seharusnya tidak ikut keluar. Begitu pun sebaliknya. Ini juga karena “lalu lintas” aliran urin dan air mani diatur oleh sebuah cincin otot (sfingter) di dalam saluran kandung kemih.

Normalnya, otot ini akan menutup saat penis ereksi untuk memungkinkan air mani bisa keluar dari penis, sementara mencegahnya bocor masuk ke dalam saluran kandung kemih. Sebaliknya, saat Anda ingin buang air kecil, otot ini akan menutup agar mencegah air mani ikut keluar.

Ejakulasi terbalik terjadi ketika otot cincin pada kandung kemih tersebut mengalami gangguan atau melemah, sehingga saat Anda akan ejakulasi, sperma yang tadinya hendak keluar penis, malah mengalir atau bocor masuk ke dalam kandung kemih.

Apa saja tanda dan gejala ejakulasi terbalik?

Terkadang, ejakulasi retrogade juga disebut orgasme kering. Ini karena Anda tetap bisa ereksi dan berorgasme, tapi hanya mengeluarkan sedikit air mani atau bahkan tidak sama sekali. Kondisi ini tidak menyebabkan rasa sakit, baik saat buang air kecil atau saat seks, juga tidak mengurangi kenikmatan seksual.

Hal lainnya yang mungkin menandakan Anda memiliki ejakulasi terbalik adalah warna urin yang keruh karena mengandung sperma, terutama jika Anda kencing setelah berhubungan seks.

Siapa yang berisiko terkena ejakulasi terbalik?

Penyebab ejakulasi retrogade adalah otot saluran kemih yang terbuka atau melemah, menyebabkannya tidak menutup sempurna saat penis ereksi sehingga sperma masuk ke dalam kandung kemih.

Beberapa kondisi dapat menyebabkan masalah pada otot tersebut, di antaranya:

  • Operasi, seperti operasi kandung kemih dan operasi prostat.
  • Efek samping dari obat-obatan tertentu seperti obat-obatan tekanan darah tinggi, pembengkakan prostat, dan gangguan mood (misalnya, antidepresan atau anticemas).
  • Kerusakan saraf yang disebabkan oleh kondisi kesehatan seperti komplikasi diabetes, multiple sclerosis, atau cedera tulang belakang.

Apakah ejakulasi terbalik bisa diobati?

Ejakulasi retrograde tidak berbahaya, tidak menyakitkan, dan tidak apa jika tidak diobati. Akan tetapi, kondisi ini dapat menyebabkan kemandulan pada pria.

Pengobatan ejakulasi terbalik termasuk pembedahan untuk memperbaiki otot sfingter dalam saluran kandung kemih, atau untuk mengeluarkan sperma yang sudah bocor dan terkumpul di kandung kemih. Jika kondisi Anda tidak perlu dibedah, dokter mungkin meresepkan Anda beberapa obat tertentu.

Jika masalah ejakulasi terbalik Anda berisiko tinggi menyebabkan kemandulan, ada dua alternatif untuk mendapatkan momongan yaitu dengan bayi tabung, inseminasi buatan, atau program bayi tabung yang khusus diperuntukkan bagi pria tidak subur (ICSI).

The post 3 Tipe Pria yang Paling Berisiko Mengalami Ejakulasi Terbalik (Ejakulasi Retrogade) appeared first on Hello Sehat.

populerRelated Article