3 Fakta Menarik RBT, dari Harga hingga Genre Lagu yang Paling Digemari

Ilustrasi foto: Rasheed Kemy/Unsplash

Tapi, meski sudah tidak sebanyak dulu, RBT masih memiliki penggunanya sendiri hingga saat ini.

Pasalnya, pada tahun 2011 lalu tepatnya di bulan Oktober 2011, BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) mengeluarkan peraturan Permenkominfo No 01/2009) yang mewajibkan semua layanan sms premium dihentikan.

Peraturan ini membuat layanan RBT dibekukan hingga akhirnya pengguna dan pendapatan dari bisnis RBT semakin menurun, bahkan hampir luput dari perhatian.

Harga Layanan RBT Dulu dan Sekarang

RBT berisi nada atau lagu dengan durasi sekitar 30 detik lamanya. Untuk mendapatkan layanan ini, berbagai provider menyediakan promo dan paket menarik.

Pada saat nada sambung pribadi booming, harga layanan ini dibanderol dengan harga bervariasi mulai dari Rp5 ribu hingga sekitar Rp10 ribu. 

Menurut data, harga RBT pada tahun 2007 berkisar Rp3 ribu untuk 7 hari, Rp7500 hingga Rp9 ribuan per 30 hari.

Di 2020-2021, harga RBT tidak jauh berbeda dengan 10 tahun yang lalu. GM RBT Langit Musik, Rizqi Angga K membeberkan harga layanan nada sambung pribadi. 

Untuk layanan RBT 3 hari dihargai Rp660 termasuk pajak, Rp6.600 untuk 14 hari, dan Rp9 ribu untuk 30 hari.

Genre lagu favorit dulu dan sekarang

Ada beberapa nada dan lagu yang diminati oleh para pecinta RBT dulu dan sekarang. Lagu-lagu pop dari musisi besar menjadi yang paling banyak diminati seperti lagu-lagu hits dari Wali, ST12, Afgan, Alm. Mbah Surip, Noah, dan lagu-lagu melayu.

Selain itu, musik seperti orang tertawa, bayi menangis, tadarus Alquran, lagu religi juga banyak diminati para pengguna NSP.

Saat ini, genre lagu dangdut, melayu dan bahasa daerah seperti lagu berbahasa Jawa menjadi yang banyak diminati. 

Rizqi Angga menyebutkan 5 besar lagu yang sering nangkring di layanan RBT Langit Musik adalah lagu-lagu dari Armada, Dadali, lagu bergenre dangdut, melayu, dan nada sambung pribadi kreasi.

Pengguna terbanyak RBT

Di tahun 2020, Data Forest Interactive menyebutkan jika pelanggan RBT di Indonesia didominasi oleh masyarakat wilayah Jawa Timur dan lagu-lagu yang dipakai kebanyakan bergenre lagu-lagu berbahasa Jawa.

Data dari LangitMusik menyebutkan bahwa saat ini pangsa pasar RBT paling banyak berada di Area I (Sumatera Bagian Selatan) dan Area IV (Kalimantan, Sulawesi, Papua, Maluku dan sekitarnya). Jawa dan Bali juga masih memiliki pengguna RBT, namun tidak sebanyak dua area tersebut.