Stop! Ini Bahayanya Bagi Kamu yang Hobi Mengunyah Es Batu
Hal yang biasa bagi mereka yang tinggal di Jakarta mengkonsumsi minuman dingin.
Terlebih, bila seseorang senang mengunyah es batu baik saat udara panas maupun cuaca dingin. Walaupun terdengar aneh, hal itu adalah gangguan yang dikenal sebagai pagophagia.Orang yang mengunyah es batu bisa merupakan sebuah indikasi anemia, atau kekurangan zat besi.
Anahad OConnor, kolumnis harian The New York Times, belum lama ini menulis sebuah artikel yang mengaitkan kebiasaan mengunyah es batu dengan anemia.
Para peneliti sebenarnya tidak benar-benar memahami kaitannya, tetapi beberapa di antara mereka mencurigai bahwa konsumsi es yang kompulsif yang disebut pagophagia meringankan peradangan di mulut yang disebabkan oleh kurangnya kadar zat besi dalam tubuh, begitu tulisnya.
Dari pengalaman para dokter, pasien yang mengaku mengidap kebiasaan ini ternyata memang menunjukkan rendahnya kadar hemoglobin, setelah dilakukan tes darah. Kondisi inilah yang disebut dengan pagophagia tersebut, yang mengindikasikan kurangnya kadar zat besi dalam darah.
Ternyata, cukup banyak pembaca kolomnya yang memiliki pengalaman semacam itu.
Seorang perempuan bernama Nancy meninggalkan pesan di bawah artikel tersebut.
"Itu memang suatu dorongan buat saya", tulis Nancy.
Saya mengunyah es sampai tiga gigi saya rusak, dan harus membuang uang untuk memperbaikinya.
Saya lalu didiagnosa dengan anemia yang parah, mulai mengonsumsi zat besi, dan harus menjalani prosedur ablasi. Sejak saat itu saya tidak pernah ingin sepotong es sama sekali.
Baca Juga: Hindari Kebiasaan Ini Agar Terbebas Dari Batu GinjalSering Minum Air Es? 4 Bahaya Ini Mengintai Kamu
Kerusakan gigi tampaknya memang merupakan efek langsung dari kebiasaan mengunyah es batu. Es bisa mengikis enamel gigi, begitu menurut Dr Igal Elyassi seperti dilansir dari sumber Health, ahli kosmetika gigi dan pemilik Wilshire Smile Studio Dental Group di Los Angeles.
Menurut Elyassi, kerusakan itu akibat aktivitas gigi dalam upaya memecahkan substansi yang keras dalam waktu lama.
Hal ini memberi pengaruh yang sama dengan kebiasaan orang menggeratakkan gigi saat tidur.
Akibatnya, gigi yang terkena bisa menjadi lebih pendek. Atau, ketika Anda mengunyah es dalam jumlah banyak, bisa-bisa seluruh gigi Anda bisa rontok.
Ia menyarankan untuk mengganti es batu dengan minuman yang dingin. Sementara itu, gigi yang rusak bisa diatasi dengan pemakaian pelapis atau jaket gigi.