'Koboy Kampus' Ungkap Sisi Lain Mahasiswa era Orde Baru
David John. (Foto: Tomi Tresnady/Uzone.id)
Uzone.id - Diambil dari kisah nyata sutradara dan penulisnya, Pidi Baiq, film 'Koboy Kampus' berhasil mendapatkan sambutan dari masyarakat pecinta film Indonesia. Bukan hanya set dan dialog yang serupa dengan kehidupan kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) di era 90-an, namun cerita yang dikemas pun mendapatkan banyak pujian.'Koboy Kampus' menceritakan tentang sekelompok mahasiswa era 90-an yang sibuk beraktivitas lain selain belajar dan mengikuti jadwal perkuliahan.
Meski demikian, tidak mengurangi rasa kreativitas mereka untuk berkarya. Bahkan kemudian tercetus pembentukan The Panasdalam Bank yang kemudian dijadikan negara fiktif.
Hal tersebut sebagai bentuk protes para mahasiswa di ITB saat itu terhadap pemerintahan Orde Baru. Pidi Baiq sebagai salah satu penggagas The Panasdalam dan teman-temannya, lebih memilih untuk mengkritisi pemerintahan saat itu melalui ide-ide konyol, daripada turun ke jalan ikut berdemonstrasi.
Baca juga: Nih, Adegan Tersulit Bisma Karisma di Film ‘Koboy Kampus’
Pidi Baiq rupanya ingin memberikan gambaran, bukan hanya soal kebebasan berpendapat yang bisa disuarakan di jalan, namun ia lebih memilih menyuarakannya melalui karya seni dan sindiran yang justru membangkitkan semangat kreatif para mahasiswa di era tersebut.
Sebagai ujung tombak jalannya cerita, Pidi pun meminta para bintang muda 'Koboy Kampus', melakukan riset terlebih dahulu.
"Ini film tentang true story. Jadi aku bertemu langsung dengan Pak Dikdik yang merupakan seorang dosen di ITB. Tapi sekarang dia sudah tinggal di Jepang. Waktu itu, ia menyempatkan diri datang dan bertemu dengan aku. Langsung aku wawancara untuk riset seperti apa sih Pak Dikdik di era 90-an saat The Panasdalam dikenal di lingkungan ITB," urai Miqdad Addausy saat ditemui di Jakarta, baru-baru ini.
"Saya ngecek di google dan YouTube, artikel dan video tentang mahasiswa di tahun 90-an. Dari gaya mereka melalui video-video amatir itu saya tahu tentang bagaimana mereka beraktivitas," ujar David John.
Sementara itu, Bisma sampai mendatangi langsung lokasi syuting film Koboy Kampus, agar ia bisa merasakan masa-masa aktivitas mahasiswa di era 90-an.
"Hal pertama yang aku lakukan adalah survei langsung ke lokasi syuting. Aku juga sempat ngobrol epada mahasiswa era 90-an untuk mengetahui apa saja keresahan yang dirasakan mereka selama orde baru," ujar Bisma.
Christina melakukan riset yang lebih mendalam tentang fashion yang digunakan para mahasiswi di era 90-an.
"Aku melakukan riset seperti gaya busananya, rambutnya, perilaku, tren saat itu apa seperti gelang tali. Bahkan, model sepatunya pun juga. Biar tampilannya seperti mahasiswi era 90-an," terang Christi.