icon-category Travel

Pelayanan Buruk, Penumpang Bisnis Garuda Indonesia Kehabisan Wine

  • 15 Jul 2019 WIB
Bagikan :

(Foto: Youtube Rius Vernandes)

Uzone.id - Masalah di kelas bisnis Garuda Indonesia rute Sydney-Denpasar ternyata gak cuma soal menu makanan yang ditulis tangan.

Dalam video di Youtube berjudul “YANG SEBENARNYA TERJADI DI BALIK MENU TULISAN TANGAN GARUDA BUSINESS CLASS”, Rius Vernandes juga mengeluhkan soal red wine.

Dalam videonya, reviewer pesawat dengan jumlah pengikut di Instagram lebih dari 94.000 itu mengatakan, “Kalau kalian lihat gue lagi minum red wine. Jadi tadi kan pertama kita minum champagne. Gue baru minum satu gelas, champagne-nya sudah habis. Menurut gue persediaannya kurang banget sih, karena kan bule-bule gini sukanya minum white wine, wine, lebih ke persediaannya sedikit banget, jadi cuma sisa red wine.”

Baca juga: Kelas Bisnis Garuda Kok Menunya Pakai Kertas Ditulis Tangan?

Setelah itu, Rius meminta pendapat penumpang asal Australia mengenai pelayanan di kelas bisnis Garuda Indonesia rute Sydney-Denpasar.

Penumpang itu sempat berkomentar positif soal bangku dan makanan. Ia bilang bahwa bangkunya bagus dan makanannya enak.

alt-img
Dua penumpang yang ditanya Rius Vernandes soal kelas bisnis Garuda Indonesia rute Sydney-Denpasar. (Foto: Youtube Rius Vernandes)

“Tapi ada masalah besar, masalah yang sangat-sangat besar, wine-nya kehabisan. Champagne, white wine, dan red wine, semua wine. Kedengarannya begini lho, kamu terbang di penerbangan kayak gini, business class, ekspektasi kamu adalah wine yang enak,” kata penumpang itu.

Kemudian orang yang di sebelahnya yang juga dari Australia berkata, “Tapi begini lho, contoh aja kita terbang di Australia, misalnya terbang domestik, kamu gak akan pernah kehabisan wine, itu kenapa saya juga agak kaget tadi."

Baca juga: 5 Fakta Overtourism di Venesia, Kota yang Tidak Tenang Lagi

“Bukannya kita harus minum banyak wine, tapi untuk kehabisan wine? Itu buruk. Wine harus selalu ditawarkan sampai kita bilang “enggak usah lagi”,” kata kedua penumpang asal Australia itu.

Mereka mengatakan, maskapai hanya punya tiga botol champagne untuk sekitar 40 kursi business class dan itu mengecewakan.

Baca juga: Padat Pengunjung, Labuan Bajo Bakal Atur Wisatawan

“Jadi apakah kita akan terbang dengan Garuda lagi? Saya akan melihat maskapai lain dulu. Maksud saya, harganya sebenarnya bagus, itu lah salah satu alasannya dan kamu ke Bali atau Indonesia, kamu pikir akan terbang dengan maskapai nasionalnya, tapi saya akan menulis (email) ke Garuda dan saya akan bilang ini sangat buruk,” ujar salah satu penumpang dalam video Rius.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini