Home
/
Technology

Lebih Penting Mana: Konten Bermakna atau Viral?

Lebih Penting Mana: Konten Bermakna atau Viral?
Birgitta Ajeng09 October 2019
Bagikan :

Angga Dwimas Sasongko. (Foto: Birgitta Ajeng/Uzone.id)

Uzone.id - Jumlah like, comment, dan share di media sosial (medsos) seakan menjadi rapor dari sebuah konten, seperti video pendek.

Video di medsos dianggap sukses menarik perhatian warganet jika mendapatkan like, comment, dan share yang tinggi sampai viral.

Tapi apakah video yang viral di media sosial itu sudah pasti berkualitas bagus?

Gue penasaran dengan pendapat salah satu sutradara kenamaan Tanah Air, Angga Dwimas Sasongko, soal hal itu.

Baca juga: Pendiri Android Pamer Ponsel Misterius, kok Mirip Remote TV?

Kebetulan, dia sedang ada di konferensi pers Panasonic Young Filmmaker 2019 #KolaborasiTanpaBatas sebagai salah satu juri.

Namun, sutradara yang sedang menggarap film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) tidak menjawab pertanyaan gue dengan ya atau tidak.

Dia justru mengatakan, “Ya, kalau mau viral gampang, rambut diwarnai, pakai kacamata warna kuning, ngomong tentang rumah mewah sama mobil mewah, habis itu viral.”

Baca juga: Dasar Netijen, Kylie Jenner Pamer Mobil Mewah Malah Dihujat

Tentu saja, itu adalah ungkapan sindiran dan kalian pasti sudah tahu siapa yang dimaksud Angga. Bagi Angga, dirinya cenderung mengedepankan konten terlebih dulu, ketimbang viral.

“Maksudnya penting sekali seorang content creator itu punya porpose sama apa yang dia bikin. Kalau cuma buat dapat viral, joget saja di tengah Monas. Maksudnya, saya lebih merasa bikin karya yang berarti itu lebih penting dibanding bikin karya yang sekadar viral.”

Menurutnya, ada begitu banyak faktor yang bisa membuat sebuah video viral yang kita tidak pernah tahu.

Baca juga: Pandangan Shopee Soal Gelar Unicorn

“Tapi bahwa membuat konten yang punya porpose baik, punya cukup isi, kontennya bagus, itu kontrolnya ada di kita. Tapi bahwa kemudian viral atau enggak, enggak ada yang bisa kontrol,” ujar pria kelahiran 11 Januari 1985 itu.

Sekali lagi, ia menekankan bahwa lebih penting punya konten yang berarti, karena itu yang paling bisa dikontrol. “Viralnya kita gak bisa kontrol,” ungkap Angga.

populerRelated Article